Berlian yang ditumbuhkan di laboratorium, juga dikenal sebagai berlian sintetis, dibuat di laboratorium menggunakan proses teknologi canggih yang meniru proses pembentukan berlian alami. Proses pembuatan biasanya melibatkan langkah -langkah berikut:
-
Formasi Kristal Benih: Langkah pertama dalam menciptakan berlian yang ditumbuhkan di laboratorium melibatkan produksi biji berlian kecil. Benih ini akan berfungsi sebagai titik awal untuk pertumbuhan berlian. Biasanya, biji berlian dibuat dengan mengekspos berlian alami hingga tekanan tinggi dan kondisi suhu tinggi (HPHT), yang menyebabkan berlian pecah menjadi fragmen kecil yang dapat digunakan sebagai biji.
-
Pertumbuhan Berlian: Setelah biji berlian dibuat, ditempatkan di ruang yang diisi dengan gas yang kaya karbon, seperti metana. Ruang itu kemudian mengalami kondisi HPHT, yang menyebabkan atom karbon dalam gas tertunda ke biji dan secara bertahap menumpuk menjadi kristal berlian. Proses ini dapat memakan waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan, tergantung pada ukuran dan kualitas berlian yang diinginkan.
-
Pemotongan dan Pemolesan Berlian: Setelah kristal berlian ditanam, dihapus dari ruang dan mengalami pemotongan dan pemolesan untuk membentuknya menjadi berlian yang diinginkan. Berlian kemudian dibersihkan dan dinilai untuk kualitas.
-
Pasca perawatan: Beberapa berlian yang ditumbuhkan di laboratorium dapat menjalani proses pasca perawatan untuk meningkatkan warna atau kejelasannya. Misalnya, beberapa berlian dapat mengalami suhu tinggi atau iradiasi untuk mengubah warnanya.
Secara keseluruhan, proses pembuatan untuk berlian yang ditumbuhkan di lab sangat terkontrol dan tepat, yang memungkinkan penciptaan berlian dengan kualitas dan karakteristik yang konsisten. Selain itu, berlian yang ditumbuhkan lab adalah alternatif yang ramah lingkungan dan etis untuk berlian alami, karena mereka tidak melibatkan masalah lingkungan dan sosial yang terkait dengan penambangan berlian.